Tinggal dan Pergi?
“Jika saja dunia sebuah kreativitas tanpa dimensi mungkin mataku sudah kujadikan pena untuk kepalamu yang kujadikan buku lalu kutulis kenangan-kenangan indah biar kekal kau kenang.” Anganku 13 Februari 2020 didalam kereta yang belum bergerak dari stasiun tengah-tengah kota Jogjakarta ini yang akan menjadi kali terakhirku melihat kota istimewa ini. Aku memutuskan untuk meninggalkan kota kelahiranku ku ini, bukan tanpa sebab. Aku merasa kota ini penuh kenangan pahit yang merusak suasana ketenangan hatiku. Tepat 2 bulan lalu sesudah wisudaku aku mendapat realitas pahit yang setiap hari menghancurkan suasana hatiku. Aku tak bisa mengelak fakta bahwa perempuan yang seharusnya duduk bersamaku di atas panggung pelaminan sekarang pergi jauh ke dunia yang penuh taman indah. Pergi dari Jogja adalah keputusan mutlakku, menuju Semarang mungkin akan menjadi destinasi kebahagiaan pikirku. Tiba di stasiun Semarang aku melihat banyak sekali orang-orang yang dijemput keluarga a...
Komentar
Posting Komentar